Entradas populares

Chelsea Juara Champions, Kado Ultah Cech



LONDON, KOMPAS.com - Petr Cech akan menginjak 30 tahun pada Minggu (20/5/2012). Chelsea tahu kado yang tepat bagi kiper asal Republik Ceko itu.

Ya, Juara Liga Champions 2012. Kendati bakal sehari lebih cepat dari hari jadinya Cech tak bakal menolak kado istimewa itu.

"Saya belum memikirkan ulang tahun saya. Tapi, saya yakin bisa memberi kado istimewa lebih cepat bagi diri saya sendiri," ucap Cech kepada UEFA.

"Saya ingin perayaan dengan trofi juara itu. Kalau pun gagal mendapatkannya saya tak berpikir untuk merayakan ulang tahun saya," lanjutnya.

Kemenangan 2-1 atas Liverpool di final Piala FA, menurut Cech, sudah memastikan Chelsea tak mengakhiri musim dengan gelar juara. Tapi, barometer prestasi sebenarnya adalah partai puncak di Allianz Arena, Sabtu (19/5/2012).

"Kalau kami menang Sabtu besok, musim ini akan disebut sebagai yang tersukses dalam sejarah klub, meski kami gagal merebut peringkat empat dan tiket Liga Champions. Musim ini seperti paradoks bagi kami. Kita lihat saja, bagaimana akhirnya," sambung Cech.

Chelsea memang tengah terpuruk. Papan keenam di klasemen akhir Premier League 2012 adalah posisi terburuh "Kubu Stamford Bridge" sepanjang era pemilik Roman Abramovich. Terakhir Chelsea meraih posisi itu pada Premier League 2001/02.

"Pemenang final (Liga Champions) tergantung pada tim yang dapat mengatasi bebannya. Bayern Muenchen jelas jadi favorit karena tampil di kandang sendiri. Tapi, kami akan membuat mereka terpedaya dengan status unggulan tersebut," pungkasnya.

Chelsea MENANG Liga Champions melalui adu Penalti


Chelsea keluar sebagai juara Liga Champions musim 2011/2012 setelah menaklukkan Bayern Munich di partai final. The Blues unggul 4-3 dalam drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di 120 menit waktu normal plus dua babak tambahan.
Kemenangan ini mengantarkan the Blues menjuarai kompetisi kasta tertinggi Eropa itu untuk kali pertama sepanjang sejarah klub. Sementara Munich gagal meraih gelar kelima sepanjang sejarah klub.
Tropi Liga Champions ini adalah tropi kedua Chelsea musim ini, setelah sebelumnya keluar sebagai juara Piala FA.

Selebrasi Gol Drogba dan Mueller di Final Liga Champion



Thomas Mueller membuka kemenangan Bayern Muenchen melalui sundulan kepala dari sisi kiri pertahanan Chelsea memanfaatkan umpan silang matang Toni Kroos. Keunggulan 1-0 yang dimiliki Bayern Muenchen tidak bertahan lama karena Didier Drogba berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui sundulan kepala juga. Tendangan penjuru yang diambil oleh Juan Mata sukses dimanfaatkan oleh Drogba menjebol gawang Toni Kroos. Hingga 2x45 menit berakhirnya pertandingan final ini skor tetap bertahan 1-1.

Chelsea vs Munich: 1-1




Pertandingan Final Champion semakin menegangkan, Chelsea yang sempat tertinggal 0-1 dari lawannya Munich setelah T.Muller menjebol gawang Petr Cech pada menit ke- 83.
Akhirnya memanfaatkan tendangan pojok, Didier Drogba berhasil mengoyak gawang Munich pada menit ke-89. skor berakhir 1-1. dilanjutkan babak perpanjangan waktu.
Bagaimana hasil babak perpanjangan waktu? lets see againt

Profil Finalis Liga Champions 2012: Chelsea

Chelsea datang ke Final Liga Champions musim ini demi memupus mimpi buruk musim 2007-2008 silam, saat mereka kalah adu penalti kontra sesama tim Inggris, Manchester United.
Kendati armada pasukan Roman Abramovich ini melaju ke partai puncak usai mengalahkan Barcelona di Final Four posisi mereka di laga Minggu nanti tetaplah Underdogs.
Apalagi Final ibarat laga 'Kandang' bagi Munich, karena Allianz Arena venuenya. Namun Di Matteo jelas berharap untuk sekali lagi mereka membalikkan prediksi guna menjadi jawara Eropa untuk pertama kalinya bagi klub asal kota London itu.
Kisah Musim Ini:

Bisa dibilang inilah salah satu kisah yang tak bagus bagi Si Biru, mereka tak ikut perburuan mahkota juara Liga. Bahkan finish akhir di klasemen pun hanya di peringkat 6.
Berpisah dengan pelatih Andre Villas-Boas sejak dipukul Napoli di Naples. Namun perubahan nasib mereka malah membaik ketika Robertto di Matteo turun sebagai manajer interim, Gelar Piala FA pun didapat, dan berharap bisa dikawinkan dengan La Orejona nantinya.
Pengalaman di Final:

Sebelum ini Chelsea baru sekali bertanding di Final Liga Champions, ketika bersua United di All English Final musim 2007-2008. usai imbang satu-satu The Blues kalah adu penalti dengan skor 6-5.
Rekor Melawan Munich:

The Blues pernah bertemu FC Hollywood pada musim 2004-2005. Mereka bersua di babak perempat final, Chelsea yang lolos ke semifinal usai menang 4-2 di kandang dan Munich hanya bisa menang 3-2 di leg kedua, The Blues menang agregat 6-5, sayangnya di babak berikutnya mereka dihempaskan Liverpool.
Momen Krusial Musim Ini:

Meladeni Napoli di leg kedua babak perdelapan final, mereka ketinggalan agregat gol 3-1, namun akhirnya memaksakan babak extra time dan memenanginya berkat gol Branislav Ivanovic di menit 105, salah satu partai mereka paling emosional dan terbaik musim ini.
Mereka juga mengalahkan Barcelona di semifinal, tim yang sejatinya lebih diunggulkan. Bermain 10 orang di Nou Camp, mereka malah yang melaju, Di Matteo memang benar-benar mengubah peruntungan klub tersebut, disertai drama menegangkan hingga masa injury time.
Quotes: Roberto di Matteo (Manajer Interim)

"Saya bahagia, terlebih lagi puas bagi semua pemain ini karena mereka layak mendapatkannya. Mereka punya musim yang sulit namun bisa tampil spesial di saat dibutuhkan, sepertinya hal itu memang ada dalam DNA mereka,"
Top Skor:

Drogba seolah mendominasi dengan 5 golnya di kejuaraan antar klub Eropa ini, padahal dia hanya bermain sebanyak 6 kali sebagai stater di Liga Champions musim ini. Untungnya gol-gol pemain asal Pantai gading itu begitu krusial, kala bersua Valencia, Napoli serta leg perdana semifinal ke gawang Barcelona.
Pahlawan Yang Terlupakan:

Banyak yang bilang skuad Chelsea sudah terlalu tua, sebut saja Frank Lampard, John Terry dan juga Didier Drogba. Namun mereka terbilang masih krusial. Sejumlah pemain muda juga ambil pernana seperti Ramires dan David Luiz.
Dengan bakal absennya si Skipper JT pada Final 20 Mei mendatang, jelas lini belakang The Blues butuh sosok yang kuat. Dan Luiz diharapkan akan sudah fit menggalang komando pertahanan nantinya.

Profil Finalis Liga Champions 2012: Bayern Munich

Bayern Munich, empat kali juara Liga Champions Eropa ini berniat mengulang sejarah yang pernah ditorehkan Inter Milan di musim 1964-1965, yakni tim yang sanggup juara di rumah mereka sendiri.
Musim ini Final dimainkan di Allianz Arena, atau yang UEFA sebut Muenchen Fussball Arena (karena kebijakan tak menyebut nama sponsor), sejak stadion megah di kota Munich itu ditunjuk, jauh-jauh hari Die Roten memang ingin ambil bagian dalam sejarah indah tersebut.
Mimpi itu kini tinggal selangkah lagi menjadi kenyataan, begitu adu penalti di Santiago Bernabeu lawan Real Madrid berhasil mereka menangi. Minggu tanggal 20 Mei mendatang segalanya akan diputuskan oleh takdir.
Kisah Musim Ini:
Munich lolos ke babak Grup Liga Champions setelah melewati babak playoff lawan FC Zurich, di Grup A mereka menajdi jawara grup mengungguli Napoli, Manchester City, serta Villarreal.
Perjalanan mereka di babak knock out terbilang mulus, FC Basel dan Marseille yang menghadang bisa disikat satu per satu. Hingga akhirnya bersua Madrid di Semifinal.
Di Bundesliga mereka finish sebagai runner up, 8 poin di belakang Borussia Dortmund sang jawara. Kemudian mereka dipecundangi Dortmund lagi di Final Piala Jerman atau DFB Pokal, kalah telak 5-2, namun rasa-rasanya mereka bakal terampuni jika sampai bisa menang tanggal 20 Mei nanti.
Pengalaman di Final:
Terakhir kali Bayern Munich melangkah ke Final adalah pada musim 2009-2010, mereka saat itu melawan Inter Milan yang mengalahkan mereka di Santiago Bernabeu. Totalnya Munich bermain di Final 8 kali, dengan 4 kali kalah dan 4 kali juara.
Rekor Melawan Chelsea:
FC Hollywood pernah bertemu The Blues pada musim 2004-2005. Mereka bersua di babak perempat final, Chelsea yang lolos ke semifinal usai menang 4-2 di kandang dan Munich hanya bisa menang 3-2 di leg kedua, The Blues menang agregat 6-5, sayangnya di babak berikutnya mereka dihempaskan Liverpool.
Momen Krusial musim ini:
Jika pertanyaan ini dikedepankan maka sudah pasti pertemuan melawan Real Madrid di Semifinal. Dua laga 120 menit harus ditentukan dengan adu penalti, Manuel Neuer jadi pahlawannya.
Kiper nomor satu Der Panzer tersebut menggagalkan eksekusi Cristiano Ronaldo dan juga Kaka. Kemudian Bastian Schweinsteiger menyempurnakannya lewat eksekusi yang menentukan mereka akan bermain di Final yang digelar di 'rumah' mereka sendiri tersebut.
Quotes: Bastian Schweinsteiger (Pemain Tengah Munich)
"Kami semua rasanya sudah mati, namun kamu luar biasa gembira dengan hasil ini. Sejak munich diputuskan sebagai tuan ruah Final, kami hanya punya satu target, yakni berada di sana. Saat adu penalti saya hanya berpikir masukan saja bolanya ke gawang,"
Top Skor:
Normalnya 12 gol yang dibukukan Mario Gomez akan sudah cukup menjadikannya sebagai top skor turnamen. Namun Messi punya standar tersendiri, dan 14 golnya membuat si penyerang Jerman ini untuk sementara harus puas di peringkat kedua. Gomez sendiri sempat berucap "Saya tidak cukup gila untuk membandingkan diri saya dengan Messi. Saya sudah cukup puas bias mencetak banyak gol secara mudah karena bantuan rekan-rekan setim saya,"
Pahlawan Yang Terlupakan:
Ketika pemain kunci mereka Bastian Schweinsteiger cedera, nama Toni Kroos melejit dalam tugasnya menggantikan sang senior. Punya visi permainan yang bagus dan punya senjata mematikan lewat tembakan kerasnya, 2 gol ia sumbangkan di Liga Champions musim ini. 

Muenchen Harus Maksimalkan Kesempatan Langka


Bisa memainkan laga final Liga Champion di stadion sendiri merupakan sebuah kesempatan langka .Daniel van Buyten pun berharap Bayern Muenchen sanggup memanfaatkan dengan baik dengan mengalahkan Chelsea dan menjadi juara, Ahad (20/5) dini hari WIB.

Pemain bertahan veteran itu kemungkinan besar akan tampil sebagai starting line-up untuk menggantikan posisi yang ditinggal Holger Badstruber yang tidak bisa bermain karena akumulasi kartu kuning. Menghadapi Chelsea, Muenchen punya keuntungan besar karena akan melakoni pertandingan di Stadion Fussball Arena.
Tampil di depan pendukung sendiri bukan saja menguntungkan, namun juga bisa menjadi bumerang lantaran besarnya tekanan untuk bisa memenuhi keinginan menang para fan. Kendati demikian, Van Buyten justru melihat hal tersebut sebagai tekanan yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi sebuah motivasi pasukan Jupp Heynckes.
"Saya pikir kesempatan ini menjadi lebih spesial ketika bermain di kota dan stadion sendiri. Tekanan tentu saja ada, tapi tekanan tersebut bisa dijadikan sebuah motivasi besar," kata Van Buyten seperti dilansir FIFA.
"Liga Champion merupakan trofi paling bergengsi. Bayern selalu punya peluang menjuarai Bundesliga setiap tahun, namun beda halnya dengan Liga Champion karena hanya ada sedikit kesempatan. Yang menjadikan lebih sulit adalah berhadapan dengan tim-tim terbaik dari setiap perwakilan negara. Ini merupakan kompetisi yang unik," tambahnya.

Petr Cech Siap Hadapi Adu Penalti

Cech mengaku rekaman video eksekutor penalti tidak menjadi jaminan bagi kiper sukses menjalankan tugasnya.


Penjaga gawang Chelsea Petr Cech menyatakan, ia sudah siap menghadapi adu penalti dalam pertandingan final Liga Champions melawan Bayern Munich di Stadion Allianz Arena, Minggu (20/5) dinihari WIB.
Cech pernah mengalami adu penalti di final kompetisi elit antarklub Eropa tersebut pada 2008. Namun Chelsea gagal menjadi juara setelah dikalahkan Manchester United usai bermain imbang 1-1 sepanjang 120 menit.

HASIL POLING: Chelsea Juarai Liga Champions 2011/12

Nyaris 10,000 suara memberikan dukungannya kepada Chelsea untuk juara di Liga Champions musim 2011/12.

Siapa yang akan menjadi juara Liga Champions musim 2011/12? Jika pertanyaan itu diajukan kepada pembaca GOAL.com Indonesia, mayoritas memilih Chelsea sebagai kampiunnya.

Setidaknya begitu hasil poling GOAL.com Indonesia yang diambil selama tiga hari dan berakhir tadi pagi.

Dari lebih dari 15 ribu suara yang mengikuti poling, sekitar 60,68 persen suara memilih Chelsea sebagai juaranya, dan sisanya sebesar 39,32 persen suara memilih Bayern Munich.

Bayern Munich - Chelsea: Susunan Pemain

Siapa saja pemain yang akan diturunkan Bayern Munich dan Chelsea pada pertandingan dinihari ini?
Berikut skuad Bayern Munich dan Chelsea pada final Liga Champions:


Bayern Munich: Manuel Neuer, Jerome Boateng, Philip Lahm, Diego Contento, Franck Ribery, Arjen Robben, Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos, Tymoshchuk, Thomas Mueller, Mario Gomez. Cadangan: Hans-Jorg Butt, Daniel Van Buyten, Rafinha, Takashi Usami, Danijel Pranjic, Nils Petersen

Chelsea: Petr Cech, Ashley Cole, David Luiz, Jose Bosingwa, Gary Cahill, Ryan Bertrand, Frank Lampard, John Obi Mikel, Juan Mata, Didier Drogba, Salomon Kalou. Cadangan: Ross Turnbull, Paulo Ferreira, Michael Essien, Oriol Romeu, Florent Malouda, Fernando Torres

Harry Redknapp Pasrah Jika Chelsea Juara Liga Champions




Peluang Tottenham Hotspur berlaga di Liga Champions musim depan akan sirna jika Chelsea berhasil menumbangkan Bayern Munich, dinihari nanti.


Pelatih Tottenham Hotspur Harry Redknapp agaknya cukup pasrah menantikan laga final Liga Champions antara Chelsea dan Bayern Munich di Allianz Arena, Minggu (20/5) dinihari WIB, meski nasib skuadnya di kompetisi bergengsi Eropa itu sangat bergantung pada hasil pertandingan tersebut.

Kendati berhasil finis di peringkat empat Liga Primer Inggris, The Lilywhites bakal dicoret dari zona Liga Champions, jika Chelsea berhasil memetik kemenangan atas kubu Bavaria.
Meskipun berharap anak-anak asuhnya tampil di Liga Champions musim 2012-13, Redknapp toh memilih bersikap pasrah menantikan jalannya pertandingan dinihari nanti.

“Saya tidak bisa mempengaruhi hasil, apapun yang terjadi akan terjadi hari ini,” cetus Redknapp kepada Sky Sports News.

“Di awal musim, Tottenham berharap bisa finis di peringkat empat besar sehingga memberikan kami peluang untuk tampil di Liga Champions.”

“Tapi, jika Chelsea menang, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Jika mereka kalah, kami bisa tampil di Liga Champions tahun depan. Jadi, apapun yang akan terjadi, terjadilah.”

“Tentu saja kami ingin tampil di Liga Champions jika bisa lolos tahun depan dan kami merasa layak mendapatkannya musim ini.”

'Si Kuping Besar', Dambaan Klub-klub Top Eropa

Beritabola.com Jakarta - Trofi Liga Champions merupakan piala lambang supremasi tertinggi kejuaraan antarklub di Eropa. Di setiap tahunnya klub-klub top akan berlomba-lomba demi mendapatkan trofi 'Si Kuping Besar'.

Piala ini dirancang dan dibuat oleh Horst Heeren, pekerja dari Koch & Bergfield, sebuah perusahaan pengrajin perak di kota Bremen, Jerman.

Trofi tersebut menggantikan trofi sebelumnya yang merupakan sumbangan dari harian olahraga terkemuka Prancis, L'Equipe. Bentuk dari trofi itu sendiri agak mirip dengan trofi Piala Eropa.

"Anda harus mengerjaakan hal-hal seperti ini dengan bagus dan cepat. Jelas, Anda harus mengerahkan segala daya tapi pekerjaan selanjutnya sudah menanti," ucap Heeren, seperti dikutip dari situs resmi Bayern.

Pada akhirnya buah kerja keras Heeren pun terbayar. Namun demikian, pria 71 tahun yang kini telah pensiun itu tak tahu pasti alasan badan sepakbola tertinggi Eropa itu lebih memilih rancangannya daripada kompetitor lainnya.

"Itu menyenangkan saat Anda dengan mudah menggenggamnya pada dua pegangannya dan mengangkatnya ke atas, dan itu adalah nilai positif dengan ukuran seperti piala ini," ucap Heeren.

Ongkos pembuatan trofi ini ternyata tidak murah. Dibutuhkan 10 ribu Swiss Franc untuk menciptakan trofi yang terbuat dari perak murni dengan tinggi 74 cm dan berbobot 8,5 kilogram itu. 

Dibagian depannya tetap mencantumkan ukiran tulisan dalam bahasa Prancis "COUPE DES CLUBS CHAMPIONS EUROPEENS", tulisan yang sama yang terdapat di piala sebelumnya.

Dalam bahasa Spanyol, trofi ini dijuluki La Orejona (kuping besar) melihat pegangannya yang besar. Seorang announcer Liga Champions untuk ESPN, Luis Omar Tapia, mempopulerkan "la orejona" di benua Amerika.

Trofi ciptaaan Heeren itu pertama kali diberikan kepada klub Skotlandia Celtic setelah mengalahkan Inter Milan 2-1 di babak final pada 1967 alias 45 tahun silam.

Pada edisi kali ini Bayern Munich dan Chelsea akan bersaing untuk mendapatkannya dalam final di Allianz Arena, Minggu (20/5/2012) dinihari WIB.
(dtc/rin) Sumber: detiksport

Jelang Final Liga Champions - Lampard Senang Chelsea Jadi Underdog

Beritabola.com Munich - Dengan bermain di kandang dan kota sendiri, Bayern Munich disebut Frank Lampard lebih diunggulkan. Sebaliknya, ia senang dengan status Chelsea sebagai underdog.

"Bermain di kandang sendiri memberikan mereka keuntungan. Apalagi menempati ruang ganti Anda sendiri, bermain di kota Anda sendiri, dan bermain di hadapan pendukung sendiri."

"Tapi, tahukah Anda? Itu bukan masalah," ujar Lampard seperti dilansir AFP.

Gelandang yang bakal menjadi kapten The Blues lantaran John Terry absen ini menyebut bahwa menjadi tim yang tak diunggulkan telah membuat timnya total fokus. Justru status tersebut telah memberikan motivasi ekstra pada dirinya dan rekan-rekannya.

"Saya pikir, kami memiliki determinasi. Menjadi underdog untuk apa pun alasannya, selama kami percaya pada diri kami sendiri, tetap fokus, dan percaya bisa memenangi laga, kami siap."

Sebagai catatan, Bayern punya catatan buruk jika melawan wakil Inggris di final kompetisi Eropa.

Dikutip dari situs resmi UEFA, Bayern cuma menang sekali dari empat final Eropa melawan klub Inggris sementara tiga sisanya berakhir dengan kekecewaan.

Satu-satunya kemenangan didapatkan The Bavarians kala menundukkan Leeds United di final Piala Eropa (format lama Liga Champions)1974-75 dengan skor 2-0 lewat gol dari Franz Roth dan Gerd Mueller. Ini adalah trofi Eropa kedua buat klub jagoan Jerman itu.

Catatan lainnya, belum pernah ada klub asal London yang berhasil menjuarai Piala/Liga Champions selama ini.
(dtc/roz) Sumber: detiksport

Jelang Final Liga Champions - Chelsea Sudah Lupakan Moskow 2008

Beritabola.com Munich - Chelsea pernah menjejak final Liga Champions pada tahun 2008 dan berujung pada kekecewaan. Kini, ketika mereka kembali menjejak final, kekecewaan empat tahun silam itu sudah dilupakan.


Setidaknya demikianlah yang diakui oleh Frank Lampard. Gelandang berusia 33 tahun itu mencetak satu gol pada final di Stadion Luzhniki untuk membawa Chelsea menyamakan kedudukan 1-1 dengan Manchester United.
Laga kemudian berjalan sampai 90 menit dengan skor sama kuat dan dilanjutkan menuju babak perpanjangan waktu. The Blues kehilangan Didier Drogba karena mendapatkan kartu merah dan skor tetap 1-1 hingga 120 menit.
Drama adu penalti pun dimulai.
"Sebagai seorang pesepakbola, kami pasti belajar bahwa tak semuanya bisa dimenangi. Itu bukanlah sesuatu yang traumatis hingga kami memikirkannya setiap hari," ujar Lampard di Reuters.
Ya, Chelsea kalah dalam adu penalti tersebut setelah tendangan Nicolas Anelka diblok oleh Edwin Van der Sar. Beberapa saat sebelumnya, tendangan John Terry membentur tiang, yang mana membuat MU memperpanjang nafas pada babak tos-tosan tersebut.

Drogba, yang mendapatkan kartu merah karena menampar Nemanja Vidic pada laga tersebut, juga mengaku sudah melupakan final tersebut. Menurutnya, Chelsea sudah belajar banyak sejak final pertama mereka di Liga Champions tersebut.
"Bagi Chelsea, Moskow adalah sebuah pengalaman berharga dan kami sudah belajar dari pengalaman tersebut," tegas Drogba.

(dtc/roz) Sumber: detiksport

Buscar

 

Labels

Rest Football Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger